Selasa, 19 Februari 2008

Juara Olimpiade Statistik dari Slawi

Dalam babak final yang mengundang sepuluh besar peserta dari berbagai daerah di Indonesia, tiga siswa dari SMA Negeri I Slawi berhasil meraih juara pertama, ketiga dan harapan II. Jatim yang hanya diwakili dua sekolah, masing-masing SMA Negeri I Surabaya (Juara Harapan I) dan SMA Negeri I Ponorogo (finalis). Juara II diraih oleh SMA Semesta Semarang, sedang finalis lainnya masing-masing dari SMA Negeri I Martapura, SMA Negeri III Jambi, SMA Negeri I Kalianda, Lampung Selatan, dan SMA Negeri I Pringsewu, Lampung.

Dra Agnes Tuti Rumiati M.Sc, Rabu (13/12) siang, usai memberikan hadiah mengatakan, Olimpiade Statistik yang baru pertama digelar ini bertujuan untuk menarik minat tenaga muda dalam meningkatkan kemampuan berfikir statistik serta menyukai data, sehingga kelak ketika mereka ingin melakukan perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan kegiatan, terbiasa menggunakan dukungan data dan analisis objektif, relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Lomba ini telah berhasil memberikan pemahaman kepada generasi muda akan pentingnya sebuah data didalam menentukan perencanaan, mengambil kebijakan dan lainnya. Paling tidak dari karya tulis dan soal potensi akademik yang telah mereka kerjakan menunjukkan hal itu, papar Agnes.

Karena itu, kata Agnes menambahkan, olimpiade statistik terus akan digelar tiap tahun bersama-sama BPS, Jurusan Statistika ITS, STIS, dan ISI. Tahun depan kami berharap pesertanya akan lebih banyak lagi,� harapnya.

Dalam olimpiade ini, mereka yang keluar sebagai juara pertama hingga harapan dua, dapat diterima sebagai mahasiswa ITS Jurusan Statistik melalui jalur PMDK atau Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Disamping hadiah uang masing-masing Juara I sebesar empat juta, Juara II tiga juta, Juara III dua juta, dan Juara Harapan I-II, masing-masing Rp 1 juta, sedang finalis lainnya yang tidak mendapatkan juara memperoleh sumbangan uang untuk pembelian buku masing-masing sebesar 500 ribu rupiah.

Peduli Siswa Miskin
Tika Widyaningtyas, Siswi SMAN 1 Slawi, yang berhasil meraih Juara I dengan mengambil judul Pengaruh Dana Peduli Pendidikan terhadap Tingkat Kehadiran Siswa Miskin berkesimpulan, bantuan dana pendidikan terbukti efektif memacu kehadiran siswa kurang mampu di sekolahnya. �Saya tertarik untuk meneliti manfaat dana peduli pendidikan di sekolah kami. Karena, saya melihat adanya perubahan setelah diterapkan dana bantuan tersebut,�� ungkap siswi kelahiran Brebes, 20 November 1989. Dana peduli pendidikan (DPP) adalah dana sumbangan suka rela, semacam infaq, yang dikumpulkan oleh siswa dan guru setiap harinya.
Lebih lanjut, Tika menandaskan, DPP diterapkan karena pemerintah tidak mampu membantu keseluruhan siswa miskin yang ada di sekolah Tika. Menurut data BPS, sebagaimana dikutip Tika, terdapat 32, 67 persen penduduk miskin di Tegal. �Di sekolah saya, terdapat 200 siswa tidak mampu. Sebanyak 150 mengajukan permintaan keringanan SPP. Sayangnya, dari 150 permintaan tersebut yang bisa dipenuhi oleh pemerintah hanya 64 siswa saja, tegasnya.

Dengan adanya DPP, imbuh Tika, sisa siswa miskin yang tak terjangkau oleh pemerintah akhirnya terbantu. Dan saya ingin membuktikan bahwa DPP mempengaruhi semangat belajar mereka, imbuh sulung dari dua bersaudara yang akan menggunakan kesempatan untuk kuliah di Jurusan Statistika ITS dari hadiah yang diterimanya sebagai Juara I.

2 komentar:

  1. Pak, ini artikel kapan??

    setahuku, Olimpiade statistik itu diselenggarakan akhir tahun 2006. trun akhir 2007 juga ada, dan lagi-lagi juaranya juga dari Slawi..

    BalasHapus
  2. Yupz, Anda benar! Tahun 2007 yg menang juga dari Slawi, juara1 dan 3.

    BalasHapus