Rabu, 19 Maret 2008

BI Tetap Kawal Rupiah

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya mengatakan, BI terus memantau perkembangan rupiah dan menjaganya dari gejolak nilai tukar yang berlebihan. "Setiap hari setiap saat mencermati di pasar valas (valuta asing) karena kestabilan nilai tukar rupiah hal yang sangat penting yang dibutuhkan saat ini," kata Budi seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu (19/3).

Ia mengatakan, dengan stabilitas nilai tukar maka diharapkan mampu menjadi peredam tekanan inflasi akibat imported inflation. Menurut dia, BI terus mencermati perkembangan inflasi terutama inflasi karena barang impor terkait dengan harga minyak bumi yang meningkat hingga mencapai lebih dari 110 dollar AS per barrel dan kenaikan harga-harga komoditas terutama komoditas pangan.

Sebab, menurut dia, kebijakan BI ditujukan untuk menjaga inflasi agar tetap terkendali dan rendah. Untuk itu, menurut dia, kebijakan mengenai BI rate mempertimbangkan hal itu. Ia mengatakan, kebijakan mengenai BI rate akan diputuskan nanti pada Rapat Dewan Gubernur BI.

Sementara itu, ia mengatakan pelemahan rupiah akhir-akhir ini bersifat temporer karena para investor saat ini lebih menempatkan dananya pada aset dollar. "Bukan curency, currency-nya kan merosot jadi dia pegang aset dlolar," katanya.

Ia menambahkan, seiring dengan keputusan The Fed yang memangkas 75 basis poin suku bunganya menjadi 2,25 persen diperkirakan asing akan kembali masuk ke Indonesia.

Sumber : Kompas online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar